Konstruksi Toleransi Muslim Fundamentalis dalam Bingkai Multikulturalisme Lintas Iman

Authors

  • Sutaman Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia
  • Abdul Hakim Universiti Malaya (UM), Kuala Lumpur, Malaysia
  • Samsuri STIS As Salafiyah Sumber Duko, Pamekasan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59001/pjrs.v2i1.48

Keywords:

Fundamentalisme Islam, Multikulturalisme, Malang, Lintas Iman

Abstract

The Kasembon Muslim community in Malang Regency, East Java, lives in a multicultural society. They have the awareness to build religious tolerance and harmony even though the basis of their religious understanding tends to be fundamentally exclusive. This study aims to find out how the construction of fundamentalist Muslim society in terms of tolerance and fostering religious harmony. Research finds that the Kasembon Muslim community is exclusive in matters considered theological teachings, such as various rituals of religious worship considered sacred. But on the other hand, they are willing to be inclusive when dealing with things considered profane. Such as various issues related to humanity, society, and culture. Tolerance and harmony between religious communities are supported by sharing traditions, like Bersih Desa, and celebrating Independence Day.

 

Masyarakat Muslim Kasembon Kabupaten Malang Jawa Timur hidup dalam komuitas yang multiultural. Mereka memiliki kesadaran untuk membangun toleransi dan kerukunan beragama walupun basis pemahaman keagamaan mereka cenderung ekslusif-fundamental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi masyarakat Muslim fundamentalis dalam toleransi dan membina kerukunan beragama penelitian menemukan bahwa Masyarakat muslim Kasembon  bersikap eksklusif dalam persoalan-persoalan yang dianggap sebagai ajaran teologis, seperti berbagai ritus ibadah keagamaan yang dianggap sakral. Namun di sisi lain mereka bersedia bersikap inklusif ketika berhubungan dengan hal-hal yang dianggap profan. Seperti berbagai isu yang berkaitan dengan kemanusiaan, sosial dan budaya. Toleransi dan harmoni antar umat beragama didukung oleh berbagi momen tardisi-tradisi misalnya ketika bersih desa dan momen menyambut perayaan hari kemerdekaan.

References

Abou el Fadl, Khaled. 2006. Selamatkan Islam Dari Muslim Puritan. Jakarta: Serambi.

Abu-Nimer, Mohammed. 2001. ‘A Framework for Nonviolence and Peacebuilding in Islam’. Journal of Law and Religion 15: 217–65. https://doi.org/10.2307/1051519.

Alpert, Harry. 1939. Emile Durkheim and His Sociology. New York: Columbia University Press.

Armstrong, Karen. 2014. Masa Depan Tuhan: Sanggahan Terhadap Fundementalisme Dan Atheisme. Mizan Pustaka.

Ata Ujan, Andre, Benyamin, Nugroho, Warsito Djoko, and Hendar Putranto. 2009. Multikulturalisme: belajar hidup bersama dalam perbedaan. Jakarta: Indeks.

Azra, Azyumardi. 1999. Konteks berteologi di Indonesia: pengalaman Islam. Paramadina.

Darmono. 2017. Wawancara Kasembon Malang.

Galtung, Johan. 1969. ‘Violence, Peace, and Peace Research’. Journal of Peace Research 6 (3): 167–91.

Harjono. 2017. Wawancara Kasembon Malang.

Hick, John. 1985. Problem of Religious Pluralism. London: The Macmillan Press.

Iskatam. 2017. Wawancara Kasembon Malang.

Kholish, Moh Anas. 2021. Menyemai Pendidikan Fikih Beyond The World: Menumbuhkan Living Toleransi Di Tengah Kebinekaan Mazhab Fikih Di Indonesia. Malang: Intrans dan Intelegensia.

Kholish, Moh Anas, and Khalid Rahman. 2015. Menjadi Muslim Nusantara Rahmatan Lil ‘Alamiin. Yogyakarta: Laila Pustaka.

Kholish, Moh. Anas, and Siti Rohmah. 2020. ‘Menjembatani Antara Misi Proselitisasi Islam-Kristen Dan Keharusan Merawat Kerukunan:Konstruksi Teologis Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang’. Islamic Insights Journal 2 (1): 55–66. https://doi.org/10.21776/ub.iij.2020.002.01.4.

Schuon, Frithjof. 2003. Titik Temu Agama-Agama. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Sidhunata. 2003. ‘Kata Pengantar’. In Kala Agama Jadi Bencana, by Charles Kimball. Jakarta: Mizan.

Smith, Huston. 2008. Agama-Agama Manusia. 8th ed. Jakarta: Buku Obor.

Sudarma, I Wayan. 2017. ‘PENERAPAN TRI HITA KARANA DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI HINDU ASAL BALI DI DESA NUSA AGUNG KABUPATEN OKU TIMUR SUMATERA SELATAN (Kajian Filosofis)’. Jurnal Penelitian Agama Hindu 1 (1): 62. https://doi.org/10.25078/jpah.v1i1.133.

Suseno, Frans Magnis. 2007. Memahami Hubungan Antar Agama. Yogyakarta: eLSAQ Press.

Tilaar, H.A.R. 2004. Multikulturalisme Tantangan-Tantangan Global Masa Depan Dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Turner, Bryan S. 2012. Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.

Yohanes. 2017. Wawancara Kasembon Malang.

Published

2023-01-31

Issue

Section

Articles