Islam dan Komunisme

Analisis Pemikiran Islam dan Epistemologi Pergerakan Haji Misbach

Authors

  • Sulaiman Yusuf Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia
  • Abil Arqam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59001/pjrs.v3i2.179

Keywords:

Islam, Komunisme, Haji Misbach, Kolonialisme

Abstract

Islam and Communism are often perceived as two irreconcilable ideologies. However, these two ideologies share common ground in their struggle for the rights and justice of the common people against the oppression of capitalism. Haji Misbach, an Islamic movement figure and preacher, sought to connect Islam with communism. He led a movement based on both ideologies with the aim of fighting for the rights of indigenous people that were taken away by the government and capitalists. This movement focused on opposing capitalism and colonialism, and championing the rights of the oppressed working class and common people. Haji Misbach utilized writing and the mass media to influence the working class and advocate for their rights. The teachings of Islam and communism share commonalities in opposing oppression and violence, thus Haji Misbach attempted to juxtapose Islamic teachings with communism. This movement emboldened the indigenous people to resist oppression and influenced Misbach's thinking regarding the unification of Islamic teachings with communism, which later became known as Islamic communism.

Islam dan Komunisme seringkali dianggap sebagai dua ideologi yang tak dapat bersatu. Padahal dua ideologi ini memiliki kesamaan dalam memperjuangkan hak dan keadilan bagi rakyat kecil dari penindasan yang dilakukan oleh kapitalisme. Haji Misbach adalah seorang tokoh pergerakan Islam dan mubaligh yang berupaya mempertautkan Islam dengan komunisme. Ia memimpin gerakan berbasis kedua ideologi ini dengan tujuan memperjuangkan hak-hak rakyat pribumi yang dirampas oleh pemerintah dan para pemilik modal. Gerakan ini berfokus pada penentangan kapitalisme dan kolonialisme serta memperjuangkan hak-hak kaum buruh dan rakyat kecil yang tertindas. Haji Misbach menggunakan tulisan dan media massa untuk mempengaruhi kaum buruh dan memperjuangkan hak-hak mereka. Ajaran Islam dan komunisme memiliki kesamaan dalam menentang penindasan dan kekerasan, sehingga Haji Misbach mencoba menyandingkan ajaran Islam dengan komunisme. Gerakan ini memberikan keberanian bagi kaum bumiputera untuk melawan penindasan dan mempengaruhi pemikiran Misbach terkait penyatuan ajaran Islam dengan komunisme, yang kemudian dikenal dengan istilah komunisme Islam.

References

Adam, A., Loebis, A., & Joebhaar, M. (2003). Sejarah awal pers dan kebangkitan kesadaran keindonesiaan, 1855-1913. (No Title).

Adam, Y. F. (2022). Perjuangan Umat Islam dalam Gerakan Front Anti Komunis di Indonesia, 1954-1958. Tsaqofah, 20(2), Article 2. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v20i2.6700

Arifin, S., Utari, P., & Hastjarjo, S. (2019). Communication Style in Media Struggle, Misbach Communication Style in Early 20th Century. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 6(5), Article 5. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v6i5.1037

Bakri, S. (2015). Gerakan Komunisme Islam Surakarta 1914-1942. LKIS Pelangi Aksara.

Citrawan, H., & Putri, G. C. (2024). Law, Memory, and Silence: The Case of Anti-Communism Laws in Indonesia. The Age of Human Rights Journal, 22, Article 22. https://doi.org/10.17561/tahrj.v22.8021

Departemen Agama, R. I. (2005). Al-Qur’an dan terjemahan. Jakarta: PT Syaamil Cipta Media.

Engineer, A. A. (2007). Islam dan pembebasan. LKIS Pelangi Aksara.

Fowkes, B., & Gökay, B. (2009). Unholy Alliance: Muslims and Communists – An Introduction. Journal of Communist Studies and Transition Politics, 25(1), 1–31. https://doi.org/10.1080/13523270802655597

García, L. G. (2019). Islamists and communists: A history of Arab convergenze parallele. In Communist Parties in the Middle East. Routledge.

Hasyim, A. M. (2017). Komunisme dalam Konteks Keislaman.

Hidayat, A.N. (2013). Tafsir Haji Merah: H.M Misbach Dan Teologi Pembebasan. UIN Sunan kalijaga, 2013

Hongxuan, L. (2023). The Revolutionary Consensus. In L. Hongxuan (Ed.), Ummah Yet Proletariat: Islam, Marxism, and the Making of the Indonesian Republic (p. 0). Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oso/9780197657386.003.0004

Indarwati, Tri. (2012). Pergerakan Politik Haji Misbach Di Surakarta Tahun 1912- 1926. Solo: Universitas Sebelas Maret

Kuswono, K., Saputra, K. A., & Agustono, R. (2019). Menyandingkan Ajaran Islam dan Komunisme: Pemikiran Haji Misbach (1912-1926). Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(2), 58-69.

Misbach, M. (2016). Haji Misbach, sang propagandis: aksi propaganda di surat kabar Medan Moeslimin dan Islam Bergerak, 1915-1926. Kendi bekerja sama dengan Octopus.

Misrawi, Z., Novriantoni, Zada, K., & Abshar-Abdalla, U. (2004). Doktrin Islam progresif: memahami

Shiraishi, T., & Farid, H. (1997). Zaman bergerak: radikalisme rakyat di Jawa 1912-1926. Pustaka Utama Grafiti.

Tjokroaminoto, H.O.S. (2010). Islam dan Sosialisme. Bandung: Sega Arsy.

Tjokroaminoto. (2017). Islam sebagai ajaran rahmat. LSIP: Yayasan Tifa.

Wilandra, S. S. (2024). Is Communism Incompatible with Religion?: Islam and Communism in Haji Misbach's Thought (1914-1926). NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 8(1), 24-53.

Downloads

Published

2024-07-29

Issue

Section

Articles