Analisis Yuridis Wakaf Tanah Negara dalam Perspektif Hukum Agraria dan Hukum Wakaf

Authors

  • Herlindah Herlindah Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
  • Onny Medaline Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Iqbal Maulana Pusat Studi Hukum Properti, Malang, Indonesia
  • Azzam Hasan Daud Islamic University of Madinah, Madinah, Saudi Arabia

DOI:

https://doi.org/10.59001/pjls.v4i1.474

Keywords:

hukum agraria, hukum wakaf, hak menguasai negara, tanah negara, wakif

Abstract

Waqf, as an instrument for the distribution of wealth in Islam, necessitates full ownership by the waqif over the dedicated asset, as stipulated in Article 1, Paragraph 1 of Law Number 41 of 2004 concerning Waqf. This establishes that a valid element of waqf is the asset being legally owned by the waqif. However, Article 11 of the Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning Regulation Number 2 of 2017 concerning Procedures for Waqf Land Registration stipulates that Waqf Land on State Land that has not been previously encumbered with any Land Right shall be registered as Waqf Land under the nazhir's name. Yet, within the National Agrarian Law system, the state only possesses public control over land and does not hold private ownership of State Land. Although the state is not explicitly mentioned as a waqif, the state's action, (as if) acting as a waqif, conceptually raises legal issues. This research analyzes the norm conflict regarding waqf of State Land from the perspectives of Agrarian Law and Waqf Law in Indonesia. It employs a normative legal research method with statutory and conceptual approaches. The analysis concludes that waqf of State Land without a prior concrete legal relationship with a legal subject as the waqif contradicts the principle of State Control Rights and the fundamental waqf principle of al-tamlik qabla al-tabarru’ (ownership before donation/waqf). This can lead to the non-fulfillment of waqf validity requirements. Therefore, it is necessary to pursue a mechanism for granting land ownership rights to qualified socio-religious legal entities to act as the waqif, followed by the waqf process.

Wakaf, sebagai instrumen distribusi harta dalam Islam, mensyaratkan adanya kepemilikan penuh dari pihak wakif atas objek yang diwakafkan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Bahwa salah satu unsur sahnya wakaf adalah harta benda yang dimiliki secara sah oleh Wakif. Namun, dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Agraria dan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf mengatur bahwa Tanah Wakaf atas Tanah Negara yang belum pernah dilekati dengan sesuatu Hak atas Tanah didaftarkan menjadi Tanah Wakaf atas nama Nazhir. Padahal dalam sistem Hukum Agraria Nasional, negara hanya berwenang menguasai tanah secara publik dan tidak memiliki secara keperdataan atas Tanah Negara. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit negara sebagai wakif, tindakan negara (seolah) sebagai wakif, secara konseptual menimbulkan persoalan. Penelitian ini menganalisis konflik norma tentang wakaf tanah yang berstatus tanah negara dalam perspektif Hukum Agraria dan Hukum Wakaf di Indonesia, menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Hasil analisis menyimpulkan bahwa wakaf atas Tanah Negara tanpa lebih dulu adanya hubungan hukum kongkrit dengan subjek hukum sebagai wakif  bertentangan dengan prinsip Hak Menguasai Negara dan Prinsip dasar wakaf, al-tamlik qabla al-tabarru’ (pemilikan sebelum hibah/wakaf). Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi tidak terpenuhinya syarat sahnya wakaf. Oleh karena itu, perlu ditempuh mekanisme pemberian hak milik atas tanah kepada badan hukum sosial keagamaan yang memenuhi syarat untuk menjadi wakif yang kemudian dilanjutkan dengan proses wakaf.

References

Ab Rahman, M. F., Abdullah Thaidi, H. A., Ab Rahman, A., & Ab Rahim, S. F. (2020). Peranan wakaf dalam mendepani pandemik Covid-19. Journal of Fatwa Management and Research, 22(1), 49–64. https://doi.org/10.33102/jfatwa.vol22no1.323

Adzkiya’, U., Fittria, A., & Wathani, S. (2023). Islamic philanthropy: Exploring zakat, waqf, and sadaqah in Islamic finance and economics. Quantitative Finance, 23(11), 1561–1563. https://doi.org/10.1080/14697688.2023.2224395

Apriani, D., & Bur, A. (2020). Kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam sistem publikasi pendaftaran tanah di Indonesia. Jurnal Bina Mulia Hukum, 5(2), 220–239. https://doi.org/10.23920/jbmh.v5i2.11

Arif, S. (2010). Wakaf tunai sebagai alternatif mekanisme redistribusi keuangan Islam. La_Riba, 4(1), 87–117. https://doi.org/10.20885/lariba.vol4.iss1.art6

Devita, S. M. (2021). Perkembangan hak pengelolaan atas tanah sebelum dan sesudah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(9), 870–888. https://doi.org/10.56370/jhlg.v2i9.130

Diantha, I. M. P. (2016). Metodologi penelitian hukum normatif dalam justifikasi teori hukum. Prenada Media.

Halim, H. (2017). Hukum wakaf di Indonesia (Tinjauan terhadap peraturan wakaf sebelum UU No. 41 Tahun 2004). Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 15(1), 55–68. https://doi.org/10.32694/qst.v15i1.157

Hariyanto, B., Maghfuroh, W., & Wulandari, N. (2024). Perwakafan tanah hak milik dengan berlakunya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017. IUS: Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum, 12(2), 130–142. https://doi.org/10.51747/ius.v12i2.2228

Harsono, B. (2013). Hukum agraria Indonesia: Sejarah pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria dan pelaksanaannya. Universitas Trisakti.

Hasanah, N. (2018). Kontekstualitas ayat-ayat hukum wakaf di Indonesia. Asy-Syari’ah, 20(2), 133–144. https://doi.org/10.15575/as.v20i2.3446

Herlindah, H., Shomad, A., Septiandani, D., Ariani, R. S., & Nasution, N. A. (2024). Waqf land as an alternative for implementing the land reform program in Indonesia. Jurnal Bina Mulia Hukum, 9(1), 125–141. https://doi.org/10.23920/jbmh.v9i1.1595

Hulu, K. I. (2021). Kekuatan alat bukti sertifikat hak milik atas tanah dalam bukti kepemilikan hak. Jurnal Panah Keadilan, 1(1), 27–31.

Manan, B. (2001). Perkembangan politik hukum di Indonesia. Yogyakarta: FH UII Press.

Mohamed, H. (2020). Beyond fintech. World Scientific. https://doi.org/10.1142/11885

Mukti, F. (2015). Dualisme penelitian hukum normatif dan empiris. Pustaka Pelajar.

Parlindungan, A. P. (1990). Komentar atas Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Mandar Maju.

Peter Mahmud Marzuki. (2017). Penelitian hukum (Edisi revisi). Prenada Media.

Prasetyo, A. B. (2018). Prinsip pengadaan tanah bagi kepentingan umum. Administrative Law and Governance Journal, 1(3), 259–267. https://doi.org/10.14710/alj.v1i3.259-267

Rejekiningsih, T. (2016). Asas fungsi sosial hak atas tanah pada negara hukum (suatu tinjauan dari teori, yuridis dan penerapannya di Indonesia). Yustisia Jurnal Hukum, 5(2). https://doi.org/10.20961/yustisia.v5i2.8744

Santoso, U. (2012). Hukum agraria: Kajian komprehensif. Kencana.

Siregar, A. Z., Siregar, R. S., & Harahap, M. Y. (2021). Implementasi wakaf uang dalam pengelolaan Halalmart Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara perspektif UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf uang. Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, 9(2), 217–236. https://doi.org/10.30868/am.v9i02.1627

Sitorus, O. (2016). Penataan hubungan hukum dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan sumber daya agraria (studi awal terhadap konsep hak atas tanah dan ijin usaha pertambangan). BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, 2(1), 1. https://doi.org/10.31292/jb.v2i1.29

Soemardjono, M. S. W. (2001). Tanah dalam perspektif hak ekonomi, sosial, dan budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soemardjono, M. S. W. (2008). Land reform and tenure security in Indonesia. Indonesian Law and Administration Review, 4(1).

Triningsih, A., & Aditya, Z. F. (2019). Pembaharuan penguasaan hak atas tanah dalam perspektif konstitusi. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 8(3), 329. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v8i3.355

Yunita, P. (2020). The future of Indonesia Islamic banking industry: Bankruptcy analyzing the second wave of global financial crisis. International Journal of Islamic Economics and Finance (IJIEF), 3(2). https://doi.org/10.18196/ijief.3227

Downloads

Published

2025-06-26

Issue

Section

Articles