Legal Certainty and Justice in Palestinian Independence from the Perspective of the 1945 Constitution

Authors

  • Zikrullah Zikrullah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59001/pjls.v3i1.174

Keywords:

Legal Certainty, Legal Justice, Palestinian Independence, 1945 Constitution

Abstract

This article aims to analyze the legal certainty regarding the future of Palestinian independence from the perspective of the 1945 Constitution. On the other hand, it also aims to analyze the legal justice concerning the future of Palestinian independence from the same perspective. This article employs qualitative research, conducting a historical study of the Palestine-Israel conflict phenomenon, using a normative approach. It provides legal certainty through the theory of legal norms proposed by Gustav Radbruch, where moral norms can meet the demands of legal reality. Currently, there is no legal certainty for the Palestinian people, resulting in continued occupation and increased casualties. Legal justice for the Palestinian people cannot be felt due to the lack of legal standing, which hinders the realization of justice. The first paragraph of the Preamble to the 1945 Constitution implies that independence is the right of all nations and rejects all forms of colonialism and oppression. Therefore, based on this principle, Palestine must assert its independence, as it has been colonized and oppressed by Israel.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kepastian hukum mengenai masa depan kemerdekaan Palestina dari perspektif Konstitusi 1945. Di sisi lain, artikel ini juga bertujuan untuk menganalisis keadilan hukum sehubungan dengan masa depan kemerdekaan Palestina dari perspektif yang sama. Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif dengan melakukan studi historis fenomena konflik Palestina-Israel, dengan pendekatan normatif. Artikel ini menyediakan kepastian hukum melalui teori norma hukum yang diajukan oleh Gustav Radbruch, di mana norma moral dapat memenuhi tuntutan realitas hukum. Saat ini, tidak ada kepastian hukum bagi rakyat Palestina, yang mengakibatkan terus berlanjutnya pendudukan dan peningkatan korban. Keadilan hukum bagi rakyat Palestina tidak dapat dirasakan karena kurangnya status hukum, yang menghambat terwujudnya keadilan. Paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 menyiratkan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan menolak segala bentuk kolonialisme dan penindasan. Oleh karena itu, berdasarkan prinsip ini, Palestina harus menegakkan kemerdekaannya, karena telah dijajah dan ditindas oleh Israel.

References

Averre, D. (2022). Russia and the Israel-Palestine Conflict. In Routledge Companion to the Israeli-Palestinian Conflict. Routledge.

Gati, M. I., & Hafid, A. (2024). Indonesia’s Diplomatic Contribution to the Israel-Palestine Conflict Since 1948. JURNAL SULTAN: Riset Hukum Tata Negara, 1–9. https://doi.org/10.35905/sultanhtn.v2i2.7919

Ho, H. (2019). Penerapan Hukum Humaniter Internasional Dalam Konflik Bersenjata Antara Palestina Dan Israel. Lex Et Societatis, 7(2), 394.

Juntami, A. P. (2023). Pancasila and Peace: Peran Indonesia Dalam Mediasi Konflik Israel-Palestina; Implementasi Pancasila Pada Diplomasi Perdamaian Dunia. Jurnal Diplomasi Pertahanan, 9(3), 26–40.

Muchsin, M. A. (2015). Palestina dan Israel: Sejarah, konflik dan masa depan. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 39(2), 390–406.

Mukhlishin, M., & Sarip, S. (2020). Keadilan Dan Kepastian Hukum: Menyoal Konsep Keadilan Hukum Hans Kelsen Perspektif “Al-‘Adl” Dalam Al-Qur’an. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum, 11(1), 55–75.

Muslih, M. (2017). Negara Hukum Indonesia Dalam Perspektif Teori Hukum Gustav Radbruch (Tiga Nilai Dasar Hukum). Legalitas: Jurnal Hukum, 4(1), 130–152.

Niall McCarthy. (2021). Kerugian manusia akibat konflik Israil-Palestina. 12 Mei 2021. https://www.statista.com/chart/16516/israeli-palestinian-casualties-by-in-gaza-and-the-west-bank/#:~:text=The United Nations Office for the Coordination of,during the same period while 5%2C600 were injured.

Nur, Z. (2023). Keadilan Dan Kepastian Hukum (Refleksi Kajian Filsafat Hukum Dalam Pemikiran Hukum Imam Syâtibî). Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 6(2), 247–272.

Ran, G. (2015). Religion and Realism in International Law: China’s Perspective on the Israeli-Palestinian Conflict. Review of European Studies, 7(9), Article 9. https://doi.org/10.5539/res.v7n9p10

Rizhan, A. (2020). Konsep Hukum Dan Ide Keadilan Berdasarkan Teori Hukum Statis (Nomostatics) Hans Kelsen. Kodifikasi, 2(1), 61–71.

Saepullah, A. (2020). Konsep Utilitarianisme John Stuart Mill: Relevansinya terhadap Ilmu-ilmu atau Pemikiran Keislaman. Aqlania, 11(2), 243–261.

Santoso, G., Karim, A. A., & Maftuh, B. (2023). Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi melalui Kajian Filosofis Pembukaan UUD 1945 Indonesia Abad 21. Jurnal Pendidikan Transformatif, 2(1), 297–311.

Swarup, M. (2011). Kelsen’s theory of grundnorm. MANUPATRA Http://Manupatra. Com/Roundup/330/Articles/Article, 201.

Umboh, J., Ante, R., Palilingan, J., Paendong, K., & Sumilat, R. R. I. (2023). Konflik Bersenjata Israel Palestina Menurut Hukum Internasional. Rhapsodi Jurnal Studi Multidisiplin, 1(3), 112–120.

Xue, S., & He, K. (2022). Indonesia’s Foreign Policy since the Reformasi. In The Routledge Handbook of Diplomacy and Statecraft (2nd ed.). Routledge.

Zhafira, A. (2023). Berdirinya Negara di atas Negara: Sejarah Perampasan Tanah Palestina oleh Israel yang Membawa pada Pelanggaran Hak Asasi Manusia. AL-BAHTS: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, Dah Hukum, 1(1), 15–22.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles