Legal Vacuum in Notary Office Management
The Urgency of Effective Administration and Technological Integration
DOI:
https://doi.org/10.59001/pjls.v3i1.169Keywords:
notary office management, regulatory reform, technological integrationAbstract
This article delineates the urgency of regulatory reform in notary office management in Indonesia. Clear and structured regulations on the conduct of notary office management are crucial to providing solutions and legal foundations for various cases stemming from poor notary office management. It also accommodates technological advancements, ensures legal certainty, and enhances the efficiency and integrity of notarial services. The research method employed is normative legal research with a legislative and conceptual approach. This study reveals that notary office management in Indonesia still faces significant legal vacuum, particularly in regulating the process and control of deed-making. This condition can lead to practical issues such as losing deed minutes and discrepancies in the repertory, potentially harming notaries and the public. Moreover, adaptations to technologies such as electronic storage and signatures are inadequately regulated, threatening legal certainty and the integrity of notarial services. This article emphasizes the urgent need for legislative steps to fill these legal vacuum, maintain the relevance of notarial practices in the current digital era, and safeguard the interests of the public and the professionalism of notaries in Indonesia.
Artikel ini menguraikan urgensi pembaruan regulasi dalam manajemen kantor notaris di Indonesia. Pengaturan yang lebih jelas dan terstruktur mengenai tata laksana manajemen kantor notaris menjadi sangat penting untuk memberi solusi dan dasar hukum atas berbagai kasus akibat buruknya manajemen kantor notaris, serta mengakomodasi perkembangan teknologi, memastikan kepastian hukum, serta meningkatkan efisiensi dan integritas layanan notaris. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Kajian ini mengungkapkan bahwa manajemen kantor notaris di Indonesia masih mengalami kekosongan hukum yang signifikan, terutama dalam pengaturan proses dan pengendalian pembuatan akta. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah praktis seperti hilangnya minuta akta dan ketidaksesuaian repertorium, yang berpotensi merugikan notaris dan masyarakat. Selain itu, adaptasi terhadap teknologi seperti penyimpanan dan tanda tangan elektronik juga belum diatur secara memadai, mengancam kepastian hukum dan integritas layanan notaris. Artikel ini menegaskan perlunya langkah legislatif mendesak untuk mengisi kekosongan hukum ini, menjaga relevansi praktik notaris dalam era digital saat ini, dan melindungi kepentingan publik serta profesionalisme notaris di Indonesia.
References
A. Kohar. (1983). Notaris Dalam Praktek Hukum. Alumni.
Adjie, H. (2008). Hukum Notaris Indonesia. Refika Aditama.
Adjie, H. (2009). Hukum Notaris Indonesia Tafsir Temantik Terhadap UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Refika Aditama.
Agustin, I. Y., & Anand, G. (2021). Proposing Notaries’ Deed Digitalization in Indonesia. Lentera Hukum, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.19184/ejlh.v8i1.21375
Alhamidy, F. A., & Lukman, F. A. (2023). Legalitas Penggunaan Konsep Cyber Notary Dalam Prakteknya Di Indonesia. Justicia Sains: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.24967/jcs.v8i1.2304
Anditya, A., & Dharsana, I. M. P. (2022). Notary Role in The Development of Tourism Industry: An Analysis of Business Licensing Policies. Pena Justisia: Media Komunikasi Dan Kajian Hukum, 21(2), Article 2. https://doi.org/10.31941/pj.v21i2.2261
Doly, D. (2016). Kewenangan Notaris dalam Pembuatan Akta yang berhubungan dengan Tanah. Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan, 2(2), Article 2. https://doi.org/10.22212/jnh.v2i2.217
Fanggidae, J., Sukarmi, & Kawuryan, E. S. (2022). Analisis Yuridis Penyerahan Protokol Notaris Oleh Ahli Waris Dengan Lewatnya Batas Waktu kepada Notaris Penerima Protokol. Jurnal Hukum Magnum Opus, 5(2). https://doi.org/10.30996/jhmo.v5i2.6358
Fitriyeni, C. E. (2012). Tanggung Jawab Notaris terhadap Penyimpanan Minuta Akta sebagai Bagian dari Protokol Notaris. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 14(3), Article 3.
Girsang, W. F. E., Kurniawan, K., & Haq, L. M. H. (2024). LEGAL VALIDITY OF NOTARIAL DEEDS SIGNED WITH ELECTRONIC SIGNATURE: (Comparative Study between Indonesian Law and Australian Law). POLICY, LAW, NOTARY AND REGULATORY ISSUES, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.55047/polri.v3i1.927
Hermansyah. (2013). Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Kencana Prena Media Group.
Ikatan Notaris Indonesia, P. P. (2008). Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang, dan di Masa yang Akan Datang (A. D. Saputra, Ed.). Gramedia.
Ismadi, W., Tumanggor, M. S., & W, A. G. M. (2022). REGULATION OF THE POSITION AND RESPONSIBILITY OF NOTARIES REGARDING THE SUPERVISION OF FINANCIAL SERVICES AUTHORITIES IN THE DEVELOPMENT OF THE CAPITAL MARKET INDUSTRY IN INDONESIA. UNTAG Law Review, 6(2), Article 2. https://doi.org/10.56444/ulrev.v6i2.3454
Kencana, V., Syaufi, A., & Erliyani, R. (2023). The Urgency of Electronic Notary Protocol Storage in E-Notary Perspective. International Journal of Social Science and Human Research, 6(08). https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i8-13
Kraan, C. A. (1984). De Authentieke Akte. Gouda Quint BV.
Kuswanto, M. R., & Purwadi, H. (2017). URGENSI PENYIMPANAN PROTOKOL NOTARIS DALAM BENTUK ELEKTRONIK DAN KEPASTIAN HUKUMNYA DI INDONESIA. Jurnal Repertorium, 4(2), Article 2. https://jurnal.uns.ac.id/repertorium/article/view/18280
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian hukum (13th ed.). Kencana. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1056642
Prasetiyo, A., & Gunarto, G. (2017). KEWAJIBAN NOTARIS DALAM MENJALANKAN PRINSIP TATA KELOLA KANTOR NOTARIS YANG BAIK DAN PROFESIONAL(GOOD CORPORATE PUBLIC NOTARY) MENURUT UU NOMOR 30 TAHUN 2004 JUNCTO UU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS. JURNAL AKTA, 4(3), Article 3. https://doi.org/10.30659/akta.v4i3.1819
Putra, E. A. M., Wibowo, G. D. H., & Minollah, M. (2024). Legal Vacuum in Indonesian Administrative Law: Urgency of Policy Regulation: Indonesian Journal of Law and Economics Review, 19(1), Article 1. https://doi.org/10.21070/ijler.v19i1.991
Rahim, Y., Syafrinaldi, S., Thamrin, S., & Susanti, H. (2022). Legal Protection of Notary Officials according to Indonesian positive law. Technium Social Sciences Journal, 28, 344–355. https://doi.org/10.47577/tssj.v28i1.5468
Sofyan, S. (2017, August 9). Notaris “Openbare Amtbtenaren.” Jimly School of Law and Government. https://www.jimlyschool.com/baca/9/notaris-openbare-amtbtenaren-syafran-sofyan
Suwardiyati, R., & Rustam, R. (2022). Urgensi Reformulasi Pengaturan Penyerahan Protokol Notaris untuk Mewujudkan Kepastian Hukum. Peradaban Journal of Law and Society, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.59001/pjls.v1i2.40
Thong Kie, T. (2007). Studi Notariat & serba serbi Praktik Notaris. Ichtiar Baru Van Hoeve.
Tobing, G. H. S. L. (1983). Peraturan Jabatan Notaris. Erlangga.
Wirastuti, B. A. (2017). Akibat Hukum Protokol Notaris yang Tidak Diserahkan oleh Ahli Waris kepada Notaris Lain. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 20(2), Article 2. https://doi.org/10.15642/alqanun.2017.20.2.511-534
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rumi Suwardiyati, Riky Rustam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.