Integrasi Pembelajaran Matematika melalui Budaya Permainan Tradisional Bola Bekel di Desa Pandansari
DOI:
https://doi.org/10.59001/pjcs.v1i2.670Keywords:
pembelajaran kontekstual, budaya lokal, permainan tradisional, bola bekel, MatematikaAbstract
Masyarakat Desa Pandansari merupakan komunitas majemuk yang masih memegang kuat nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur. Kondisi ini memengaruhi pola pikir dan cara belajar siswa-siswi setempat, terutama dalam memahami pelajaran Matematika yang menuntut kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menjembatani antara budaya lokal dan pembelajaran Matematika adalah melalui integrasi budaya permainan tradisional. Kegiatan pengabdian ini menerapkan permainan bola bekel sebagai media pembelajaran kontekstual di sekolah dasar di Desa Pandansari. Melalui permainan ini, siswa diajak memahami konsep-konsep Matematika yang secara tidak langsung hadir dalam aktivitas permainan, seperti pengelompokan, perhitungan, pembagian, dan pengenalan bentuk geometri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis budaya lokal dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar Matematika, sekaligus memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai budaya yang hidup di masyarakat. Dengan demikian, permainan tradisional seperti bola bekel dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Lauha Kurnia Safira, Yulia Dwi Ferdiani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.


