Empowering the Pojok Peradaban Institute as an Epistemic Community in Karangwidoro Village, Malang Regency

Authors

  • Moh. Anas Kholish Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
  • Siti Rohmah Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59001/pjcs.v1i2.669

Keywords:

alternative campus, community empowerment, critical pedagogy, epistemic community, institutional transformation

Abstract

This community engagement project centers on strengthening the institutional capacity of Pojok Peradaban Institute as an epistemic community and an alternative campus situated in Karangwidoro Village, Dau, Malang Regency. Rooted in the critical pedagogy tradition and the praxis of emancipatory education, this initiative envisions the village not merely as a geographical entity but as an epistemic landscape where knowledge, culture, and power intersect. Through participatory and action-reflective approaches, the program mobilizes collaborative workshops, dialogical literacy classes, and institutional mentoring to construct a sustainable ecosystem of critical learning. The findings reveal that Pojok Peradaban Institute has metamorphosed into a hybrid locus of intellectual and cultural production. One that integrates philosophical discourse, local wisdom, and social empowerment. Beyond reinforcing organizational governance, the project ignites a communal consciousness that reclaims the right to think, to speak, and to transform. This engagement thus reconfigures the contours of alternative education in Indonesia, affirming that epistemic autonomy can flourish from the peripheries through solidarity, critical literacy, and civic imagination.

Proyek pengabdian masyarakat ini berfokus pada penguatan kapasitas kelembagaan Pojok Peradaban Institute sebagai komunitas epistemik dan kampus alternatif yang berlokasi di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Berakar pada tradisi pedagogi kritis dan praksis pendidikan emansipatoris, inisiatif ini memposisikan desa bukan semata sebagai entitas geografis, melainkan sebagai ruang epistemik tempat pengetahuan, budaya, dan kekuasaan berinteraksi secara dinamis. Melalui pendekatan partisipatif dan aksi-reflektif, program ini mengimplementasikan berbagai kegiatan seperti lokakarya kolaboratif, kelas literasi dialogis, dan pendampingan kelembagaan untuk membangun ekosistem pembelajaran kritis yang berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pojok Peradaban Institute mengalami transformasi kelembagaan menjadi ruang hibrida bagi produksi intelektual dan kultural yang mengintegrasikan wacana filosofis, kearifan lokal, dan pemberdayaan sosial. Temuan ini menegaskan bahwa penguatan kelembagaan tidak hanya meningkatkan tata kelola organisasi, tetapi juga membangun kesadaran komunal yang meneguhkan hak untuk berpikir, berdialog, dan melakukan perubahan sosial. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini mengonseptualisasikan ulang bentuk pendidikan alternatif di Indonesia, serta menegaskan bahwa kemandirian epistemik dapat tumbuh dari wilayah pinggiran melalui solidaritas, literasi kritis, dan imajinasi kewargaan.

Downloads

Published

30-10-2025

How to Cite

Kholish, M. A., & Rohmah, S. (2025). Empowering the Pojok Peradaban Institute as an Epistemic Community in Karangwidoro Village, Malang Regency. Peradaban Journal of Community Service, 1(2), 39–51. https://doi.org/10.59001/pjcs.v1i2.669

Issue

Section

Article